masai-land-rover.com – Belakangan ini, viral soal pemberitaan yang menduga Pendeta Gideon Simanjuntak melakukan pelecehan seksual pada tahun 2017. Hal ini didasarkan pada adanya nama Gideon Simanjuntak dalam CATAHU (Catatan Tahunan) Komnas Perempuan tahun 2018.
Pendeta Gideon Simanjuntak dan istrinya, Amanda Zevannya, didampingi kuasa hukumnya, Johanes Eduard Aritonang, mendatangi Komnas Perempuan untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut.
Setelah diskusi, didapatkan kesimpulan bahwa apa yang tertulis dalam CATAHU tidak berarti pihak yang terlibat sudah dinyatakan bersalah. Johanes Eduard Aritonang menjelaskan, “Pernyataan Komnas Perempuan pada poin tiga yang menyatakan CATAHU Komnas Perempuan bukanlah dokumen hukum yang berlaku dan mengikat para pihak yang disebutkan didalamnya.”
Dia juga menambahkan, “Upaya-upaya hukum tetap menjadi wewenang dari aparat penegak hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Akibat tuduhan pelecehan seksual, Pendeta Gideon Simanjuntak dan keluarganya mengaku mengalami perundungan. Komnas Perempuan telah memperbarui penulisan dokumen dengan menggantinya dengan inisial pada CATAHU 2020.
Johanes Eduard Aritonang menjelaskan, “Sejak CATAHU 2020, Komnas Perempuan telah melakukan pembaharuan penulisan narasi pola dan trend kasus kekerasan terhadap perempuan dengan menggunakan inisial nama, baik terlapor maupun pengadu.”
Komnas Perempuan siap membantu bila ada penyalahgunaan informasi pada CATAHU sebelumnya dan terjadi perundungan seperti yang dialami oleh Gideon Simanjuntak dan keluarga.
Johanes Eduard Aritonang mengucapkan terima kasih kepada Komnas Perempuan karena bersedia mendukung apabila kasus penggunaan dan penyebaran informasi CATAHU secara tidak bertanggung jawab dapat diproses lebih jauh.
Pendeta Gideon Simanjuntak dan Amanda Zevannya, yang dikenal sebagai Runner Up 1 Miss Indonesia 2011, merasa lega telah mengklarifikasi tuduhan yang menyeret namanya.
Amanda Zevannya mengungkapkan, “Saya sangat lega karena ini proses yang tidak sebentar, memperjuangkan ini ke Komnas Perempuan sekitar 4-5 bulan, akhirnya sampai akhir ini ada kerjasama dan timbal balik yang cukup baik dari kami dan juga Komnas Perempuan yang sangat kooperatif.” Gideon Simanjuntak menyambung, “Tuhan itu baik.”